Jumat, 18 Juli 2014

sirip dan jari-jari sirip ikan



I. PENDAHULUAN
 
1.1. Latar Belakang
            Propinsi Riau memiliki keanekaragaman sumberdaya perikanan yang cukup besar baik itu perikanan air tawar maupun air laut. Ikan air tawar sebagian diproduksi dari hasil tangkapan diperairan umum, yaitu sekitar 13.807 ton atau sekitar 97,01 % dari potensi keseluruhan sebesar 14.232 ton/tahun yang telah dimanfaatkan. Sementara produksi perikanan dari hasil budidaya baru mencapai 3,1 % dari potensi yang ada sebesar 36.835 Ha. (Dinas Perikanan Tingkat I Riau, 2001).
Dari jumlah tersebut antara satu spesies dengan spesies lainnya sudah tentu memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Saanin (1984) mengatakan bahwa untuk mengidentifikasi ikan harus diperhatikan tanda-tanda, bentuk dan bagian dari tubuh ikan yaitu rumus sirip,perbandingan panjang dengan tinggi, bentuk garis rusuk dan jumlah sisik yang meliputi garis rusuk tersebut, bentuk sisik dan gigi beserta susunannya, tulang-tulang insang. Oleh karena satu macam ikan berbeda besarnya disebabkan oleh umur atau kadang-kadang oleh tempat hidupnya, maka tidak mungkin memberikan ukuran, ukuran yang diberikan hanyalah perbandingan saja.
            Salah satu organ yang dijadikan objek dan perhatian dalam mempelajari ikan adalah bentuk sirip dan jari-jari sirip. Sirip dan jari-jari sirip dapat digunakan untuk membedakan spesies ikan karena pada umumnya bnetukm sirip pada berbagai jenis ikan bebeda. Sirip ikan berperan penting dalam penentuan arah dan gerak ikan (Pulungan dkk, 2006)
Sirip dan jari-jari sirip pada ikan bervariasi baik dari bentuk maupun dari ukuran sirip dan jari-jari sirip. Organ ini pada ikan mempunyai peranan penting dalam penentuan arah dan gerak ikan. Sirip dorsal (D) adalah sirip punggung, sirip pectoral (P) adalah sirip dada, sirip ventral (V) adalah sirip perut, sirip caudal (C) adalah sirip ekor dan sirip anal (A) adalah sirip anus. Dari kelima sirip diatas ada sirip yang bersifat ganda yaitu sirip perut dan sirip daada selebihnya bersirip tunggal. Tidak semua jenis ikan di muka bumi mempunyai kelima sirip tersebut secara sempurna, melainkan ada ikan yang siripnya tidak lengkap. Jari-jari sirip ada jari-jari sirip yang lunak dan jari-jari sirip yang keras (Penuntun Pratikum Iktiologi, 2006).
            Mempelajari sirip dan jari-jari sirip pada ikan merupakan sebagian dari usaha dalam rangka mempelajari dan mengenal ikan secara mendalam sehingga pada gilirannya dapat memberikan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan untuk menggunakan sumber daya ikan yang tersedia secara efisien dan optimal.
1.2. Tujuan dan Manfaat
            Tujuan dari pratikum sirip dan jari-jari sirip adalah meningkatkan pemahaman pratikan dalam mempelajari ikan khususnya sirip dan jari-jari sirip ikan serta mengetahui fungsi dan jenis dari sirip ikan.
            Manfaat dari pratikum ini adalah kita dapat mengetahui cara gerak spesies ikan dan juga dapat sebagai patokan dalam membedakan setiap jenis ikan berdasarkan klasifikasi yang telah ditetapkan para ahli berdasarkan sirip dan jari-jari sirip ikan.





















II. TINTAUAN PUSTAKA
Manda et al (2005), Sirip pada ikan berperan dalam penentuan arah dan gerak ikan yang terdiri dari sirip punggung (D), sirip perut (V), sirip dada (P), sirip anus (A) dan sirip ekor (C). Tidak semua jenis ikan memiliki secara utuh kelima sirip tersebut secara sempurna.
Ikan Sepat siam merupakan ikan yang memiliki habitat di perairan tawar.Ikan sepat siam adalah ikan yang termasuk dalam Ordo Anabantoidea, family belontiidae, genus trichogaster, dan spesies Trichogaster pectoralis (Djuhanda,1981).
Ikan ini memiliki sirip punggung berbentuk sempurna,jumlah sirip unggung hanya satu,letak sirip punggung di pertengahan,permulaan sirip punggung di belakang sirip perut,hubungan sirip punggung dengan sirip ekor terpisah dengan sirip perut termodifikasi berbentuk seperti cambuk.Posisi dasar sirip dada oblique,di bawah linea lateralis persis di bawah sudut tutup insang ,posisi sirip perut dibandingkan dengan sirip dada sub abdominal. Sirip anus terpisah dengan sirip ekor. Bagian pangkal sirip anus diliputi sisik.D.V11.11,P.11,A.X.38,C.16,Vmodifikasi. Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis) merupakan kelompok ikan yang mempunyai pernafasan tambahan berupa tulang tipis yang berlekuk-lekuk seperti buangan karang yang disebut Labirin dengan mengambil oksigen lngsung dari udara. Sebagian dapat membangun karang yang berbusa yang berguna untuk menyimpan telurnya di dalam mulut. Warna tubuh ikan ini dipengaruhi oleh jenis kelamin reproduksi dan umurnya.Sirip punggung lebih kecil dari pada sirip dubur,mempunyai 6-8 jari-jari keras dan 8-10 jari-jari lunak.Sirip duburnya mempunyai 10-12 jari-jaru keras, 33-38 jari-jari lunak.Sirip perut memiliki 1 jari-jari lunak dan 3-4 jari-jari lunak ,satu diantaranya menjadi alat peraba yang panjang seperti ijuk. Sirip dada mempunyai 9-10 jari-jari lunak. Terkadang pada bagian sirip punggung dan sirip ekor yang lunak ada bulatan hitam. (Djuhanda,1981).
Ikan kembung laki-laki termasuk kedalam kelas Condircthtyes mempunyai bentuk tubuh seperti torpedo, tubuh simetris bilateral, sirip ekor bercagak dua dimana lekukan dari cagak tersebut dimulai dekat pangkalnya. Dibelakan sirip ekor dan sirip anus terdapat sirip tambahan kecil. Sirip punggung pada bagian depan seluruhnya disokog oleh jari-jari keras. Posisi mulut terminal dengan sifat nonprotactile.
Sirip-sirip punggung dubur, perut dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga dapat memperkecil daya gesekan pada air waktu ikan tersebut berenang cepat. (Djuanda, 1981).
Ikan Serai termasuk dalam ordo : Perciformes, famil : Carangidae, genus : Caranx dan species : Caranx rotteri (Saanin, 1984)
Bentuk tubuhnya pipih dan memanjang seperti lidah, sirip punggung dan anus menjadi satu dengan sirip ekor. Kedua mata terdapat pada sebelah tubuh tubuh yang berwarna dan tubuh non bilateral simetris. (Saanin, 1968).
Djuhanda (1981) Ikan Sebelah mempunyai rahang dan susunan gigi pada kedua belah pihak dari tubuh hampir serupa. Tubuhnya non bilateral simetris dan dapat diklasifikasikan ke dalam ordo: Heterostoma, family: Psettidae, genus: Psettodes dan spesies: Psettodes erumei.
Ikan parang-parang tergolong pada kelluarga Trichiuridae, bentuk tubuhnya panjang gepeng dan hampir menyerupai bentuk pita(taeniform), ekornya panjang seperti pecut, kulitnya tidak bersisik ,warnanya putih seperti perak,sedikit kekunung-kuningan. Sirip punggungnya satu dimulai dari belakang kepala terus sampai ke ekor, jumlah jari-jari sirip lunaknya 140-150 buah.Sirip ekor tidak tumbuh.Sirip dubur terdiri dari sebaris duri-duri kecil yang lepas.Sirip dada mempunyai 11 jari-jari lunak. Sirip perut tidak ada. Rahang bawah lebih panjang dari pada rahang atasnya,kedua rahang bergigi yang kuat dan tajam-tajam,bersifat carnivore,panjang tubuhnya bisa mencapai lebih dari satu meter (Djuhanda 1981).
Kottelat. et al (1993) menjelaskan Ikan Betok termasuk ke dalam Kelas Pisces dengan sub kelas Teleostei, ordo Labirinthic, family anabatidae, genus anabas dan species adalah Anabas testudineus.
Djuanda (1981) menjelaskan Ikan Selinca merupakan keluarga anabantidae dan memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut labirint.







III. BAHAN DAN METODE


3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Ikhtiologi mengenai “Sirip dan Jari-Jari Sirip” dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 22 Maret 2012, bertempat di Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Pekanbaru.
3.2. Bahan dan Alat
            Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum “Sirip dan Jari-Jari sirip” ini adalah ikan Kembung laki-laki (Restrellingger canagurta), Ikan Selinca (Polycanthis hasselti), Ikan Betok (Anabas testudineus), Ikan Parang-Parang (Chirocentrus hypselosema), dan Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis), Ikan Serai (Caranx rotteri), dan ikan Sebelah (Psettodes erumeri).
Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam praktikum Sirip dan Jari-Jari Sirip adalah nampan untuk meletakan ikan yang telah dibawa oleh praktikan, penggaris untuk pengukur panjang, tinggi dan lebar ikan, buku gambar ikhtiologi untuk tempat menggambarkan ikan yang dibawa, buku penuntun pratikum untuk membantu dalam memecahkan masalah pada penentuan posisi letal sirip dan linnya, serbet untuk membersihkan tangan, serta alat-alat tulis pensil dan pena untuk menggambar dan memberi keterangan pada gambar tersebut.
3.3. Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode pengamatan
langsung  di Laboratorium Biologi Perikanan.

3.4. Prosedur Praktikum
Dalam praktikum ini pertama sekali kita mencari ikan yang telah ditentukan untuk di praktikumkan. Ikan yang telah dibawa diletakkan di atas nampan untuk diamati. Ukur dengan menggunakan mistar panjang tubuh ikan, tinggi dan lebarnya. Kemudian gambar morfologi ikan tersebut dibuku gambar lengkap dengan  klasifikasinya dan lengkap dengan keterangan sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor serta jari-jari sirip ikan-ikan yang dipratikumkan. Setelah itu amati dan hitung barapa jumlah jari-jari lemah, jari-jari lemah mengeras, dan jari-jari keras pada setiap ikan yang dibawa. Catat pada buku gambar.












IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Jenis-jenis ikan yang didapatkan dalam pratikum ini adalah sebagai berikut:
1. Kembung laki-laki (Restrellingger canagurta)





Gambar 1. Kembung laki-laki (Restrellingger canagurta)
TL =257 mm                            BdH=70 mm
SL=215 mm                            
HdL=65 mm
Klasifikasi
Ordo    : Percomorphy
Family  : Scombridae
Genus   : Restrellingger
Species : Restrellinger canagurta

2. Ikan Selinca (Polycanthus hasselti)





Gambar 1. Ikan Selinca (Polycanthus hasselti)
TL =150 mm                            BdH=50 mm
SL=110 mm    
HdL=30 mm
Klasifikasi
Ordo    : Labyrinthici
Family  : Anabantidae
Genus   : Polycanthus
Species : Polycanthus hasselti
3. Ikan Betok (Anabas testudineus)






Gambar 1. Ikan Betok (Anabas testudineus)
TL =140 mm                                 BdH=40 mm
SL=120 mm                                  HdL=30 mm
Klasifikasi
Ordo    : Labyrinthici
Family  : Anabantidae
Genus   : Anabas
Species: Anabas testudineus






4. Ikan Parang-Parang (Chirocentrus hypselosema)






Gambar 1. Ikan Parang-Parang (Chirocentrus hypselosema)
TL =480 mm                            BdH=60 mm
SL=310 mm                             FL=60 mm
HdL=70 mm
Klasifikasi
Ordo    : Malacopterighi
Family  : Chirocentoidae
Genus   : Chirocentrus
Species : Chirocentrus hypselosema

5. Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis)






Gambar 1. Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis)
TL =130 mm                            BdH=50 mm
SL=110 mm
HdL=30 mm

Klasifikasi
Ordo    : Labyrintchi
Family  : Anabantidae
Genus   : Trichogaster
Species : Trichogaster pectoralis

6. Ikan Serai (Caranx rotteri)






Gambar 1. Ikan Serai (Caranx rotteri)
TL =240 mm                            BdH=40 mm          SL=170  mm                     
 HdL=190 mm
Klasifikasi
Ordo    : Perciformes
Family  : Carangidae
Genus   : Caranx
Species : Caranx rotteri












7. Ikan Sebelah (Psettodes erumeri)






Gambar 1. Ikan Sebelah (Psettodes erumeri)
TL =330 mm                            BdH=130 mm
SL=285 mm                            
HdL=72 mm
Klasifikasi
Ordo    : Heterosomata
Family  : Psettodidae
Genus : Psettodes
Species : Psettodes erumeri
4.2. Pembahasan
Ikan Kembung laki-laki (Restrellinger canagurita) memiliki sirip punggung yang sempurna dan memiliki sirip yang rudimeter, letaknya di bagian kepala anterior badan terdiri dari DI.8, dan DII.11, Sirip dada pada ikan ini posisinya vertikal dan letaknya di bawah linea lateralis dibelakang operculum terdiri dari P.15,  dan V.24, Sirip anusnya terpisah dengan sirip ekor dan diliputi sisik pada bagian pangkalnya, Sedangkan A.35, Bentuk sirip ekornya bercagak (forked) dan C.34.
Ikan Selinca (Polycanthus hasselti) memiliki sirip punggung yang sempurna dengan jumlah satu sirip yang panjang, letaknya di bagian kepala anterior badan terdiri dari jari-jari lemah, lemah mengeras, keras dan lemah D.1.5.18. Sirip dada pada ikan ini posisinya horizontal dan letaknya di bawah linea lateralis dibelakang operculum terdiri dari jari-jari lemah P.17, sirip perutnya bermodifikasi seperti cambuk dan Thorcic yang terdiri V.4.1, Sirip anusnya terpisah dengan sirip ekor dan diliputi sisik pada bagian pangkalnya A.6.10. sedangkan Bentuk sirip ekornya Berpinggiran tegak C.14.
Ikan Betok (Anabas testudineus) memiliki sirip punggung yang sempurna dengan jumlah satu sirip yang panjang, letaknya di bagian kepala anterior badan dan terpisah dengan sirip ekor, D.15.7. Sirip dada pada ikan ini posisinya horizontal dan letaknya di bawah linea lateralis dibelakang operculum P.1.13, sirip perutnya bermodifikasi seperti cambuk dan Thorcic yang terdiri V.1.2.2, Sirip anusnya terpisah dengan sirip ekor dan diliputi sisik pada bagian pangkalnya A.10.5. sedangkan Bentuk sirip ekornya Berpinggiran tegak C.9.
Ikan Parang-parang (Chirocentrus hypselosema) memiliki sirip punggung yang sempurna dengan jumlah satu sirip yang panjang, letaknya di belakang badan, dan terpisah dengan sirip ekor  D.5.8. Sirip dada pada ikan ini posisinya horizontal dan letaknya di bawah linea lateralis dibelakang operculum P.9.1, tidak memiliki sirip perut, Sirip anusnya terpisah dengan sirip ekorA.14. sedangkan Bentuk sirip ekornya berlekuk tunggal C.23.2.
Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis) memiliki sirip punggung yang sempurna dengan jumlah satu sirip yang panjang, letaknya jauh di belakang badan terdiri dari jari-jari lemah, lemah mengeras, keras dan lemah D.2.2.3. Sirip dada pada ikan ini posisinya oblique dan letaknya di bawah linea lateralis dibelakang operculum terdiri dari jari-jari lemah P.9, sirip perutnya bermodifikasi seperti cambuk dan Jugular yang terdiri V.2, Sirip anusnya menyatu dengan sirip ekor dan diliputi sisik pada bagian pangkalnya A.27. sedangkan Bentuk sirip ekornya Berpinggiran tegak C.10.
Ikan Serai  (Caranx rotteri) memiliki sirip punggung DI.8 dan DII.12, terletak di belakang kepala bagian anterior badan, Sirip dada pada ikan ini posisinya vertikal dan letaknya di bawah linea lateralis dibelakang operculum. memiliki tubuh bilateral simetris, bentuk badan torpedo dan memili gurat sisi.
Ikan Sebelah (Psettodes erumeri) memiliki sirip punggung yang sempurna dengan jumlah satu sirip yang panjang, letaknya di bagian kepala anterior badan terdiri dari jari-jari lemah, lemah mengeras, keras dan lemah D.12.15.13, Sirip dada pada ikan ini posisinya setengah melingkar dan letaknya di bawah linea lateralis dibelakang operculum terdiri dari jari-jari lemah P.10, sirip perutnya terletak di depan dada yang terdiri V.6, Sirip anusnya terpisah dengan sirip ekor dan diliputi sisik pada bagian pangkalnya A.12. sedangkan Bentuk sirip ekornya Belah ketupat C.12.







V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan
            Setiap ikan memiliki sirip dan jari-jari sirip yang berbeda-beda sesuai dengan lingkungannya,  sirip dan jari-jari sirip sangat berperan penting pada gerak dan arah ikan. Selain itu sirip dan jari-jari sirip dapat dijadikan sebagai ciri-ciri khusus bagi ikan dan memudahkan dalam mengenali ikan.
5.2. Saran
Agar praktikum ikhtiologi ini dapat berjalan dengan lancar maka diharapkan agar para praktikan dapat mempersiapkan diri sebelum diadakannya praktikum.  Selain itu diharapkan agar sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan ini cukup memadai sehingga memudahkan dalam objek yang akan kita teliti.







DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Perikanan, 2001. Buku Pedoman Pengenalan Sumber Perikanan Laut. Bagian 1. Departemen Pertanian. Jakarta. 164 hal.
Djuhanda. 1981. Dunia Ikan. Penerbit Armico. Bandung. 191 hal.
Kottelat, M., A. J. Whitten., S. N. Kartikasari dan S. Wiroatmodjo. 1993. Freswater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi (Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi). Periplus Editions Limited. Munich, Germany. 293 hal.
Saanin, H.1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta, Bandung.       284 Halaman.
Saanin, H.1984. Taxonomi dan identifikasi ikan. Bina cipta. Bandung. 520 hal.
Pulungan dkk. 2006. Penuntun Praktikum Ichtyology. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan UNRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar